

Kopi Chuseyo, salah satunya, menawarkan konsep kedai kopi ala Korea Selatan. Umumnya kedai kopi menawarkan konsep Barat atau tradisional. Berbagai konsep digunakan sebagai upaya pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Nah, apakah Anda pernah terbayangkan dengan konsep kedai kopi ala Korea Selatan? Konsep unik ini dengan berani diangkat oleh bisnis kopi ini.
Baca Juga: 4 Strategi Promosi untuk Usaha Kopi Kekinian
Cabang utama bisnis ini didirikan pada 2019 di Scientia Park, Gading Serpong. Menu yang disuguhkan adalah kopi susu berbahan biji kopi asal Korea. Teknik peracikannya pun ala Korea (Korean Blend) dengan biji kopi segar tanpa proses penampungan. Biji kopi yang digunakan tidak terlalu asam sehingga aman untuk dikonsumsi orang dengan maag.
Lalu, apa sih kunci keberhasilannya? Selain menunya yang unik khas Korea Selatan, kedai kopi ini menggaet komunitas Korean Pop (K-Pop) sebagai target pasar. Oleh sebab itu, bisnis kopi ini menerapkan upaya pemasaran yang mengangkat budaya K-Pop. Inilah yang menjadi kunci keberhasilan Kopi Chuseyo yang kini telah memiliki 50 lebih cabang di pelosok negeri. Pendiri Kopi Chuseyo, Daniel Hermansyah, melabeli bisnisnya dengan sebutan “The Only K-Pop Hub in the Nation”. Hal ini sejalan dengan bisnisnya yang menjadi tempat berkumpul komunitas K-Pop sembari menikmati kopi khas Korea. Bisnis Kopi Chuseyo tidak hanya menekankan pada sisi produk melainkan juga pada sisi emosional kedekatan antarkomunitas K-Pop. Bahkan, pendirinya pun mengakui telah menjadi penggemar K-Pop sejak 2004.
Kopi Chuseyo berkomitmen untuk menjaga kualitas biji kopinya selalu segar. Bisnis kedai kopi ini berupaya mengedukasi konsumen tentang pentingnya mengkonsumsi kopi segar agar tidak merusak lambung. Bisnis kopi ini berharap masyarakat nantinya bisa beralih memilih kopi segar.
Selain itu, bisnis kopi ini mengembangkan variasi menu agar menarik perhatian konsumen. Inovasi ini menjadi penting di tengah kompetisi antarkedai kopi lain. Tak bisa dipungkiri bahwa bisnis kedai kopi menjamur di Indonesia. Dengan Unique Selling Point (USP) budaya K-Pop, bisnis kopi ini bisa bertahan di tengah gempuran pasar kedai kopi.
Kopi Chuseyo menawarkan model waralaba untuk ekspansi bisnis. Dibanding waralaba kopi lainnya, bisnis kopi ini menawarkan paket kemitraan yang komplet sebagai berikut:
1. Alat dan bahan yang berstandar
2. Template desain interior disediakan
3. Recruitment, training (site visit) dan supervise barista
4. Pendaftaran mitra e-payment (Shopee, GoPay, OVO, BCA, GoFood, GrabFood)
5. Gratis konsultasi
6. Tersedia survei lokasi (Online/Site Visit) dengan persetujuan ketat berdasarkan jarak dan besaran pasar
Model waralaba dipilih dengan pertimbangan bahwa wawasan lokal (local knowledge) lebih dikuasai oleh masyarakat lokal. Wawasan tersebut tidak bisa dibeli sehingga lebih baik masyarakat lokal lah yang mengelola waralaba bisnis Kopi Chusyeo. Dengan bermitra, bisnis kopi ini akan dimudahkan untuk menyesuaikan strategi pemasaran yang sesuai dengan lokasi berdirinya cabang. Meskipun keuntungan yang diraup tidak sebesar mengelola bisnis sendiri, bisnis waralaba bisa meminimalisir tantangan pribadi. Waralaba Kopi Chuseyo telah berkembang dari 3 cabang pribadi dan 21 cabang waralaba di awal 2020. Lalu, di pertengahan 2020 telah berkembang jadi 40 cabang. Hingga akhir 2020, jumlah kedai Kopi Chuseyo telah mencapai 50 cabang.
Baca Juga: Memilih Franchise Minuman Terlaris? Perhatikan 3 Hal Ini
Jika Anda sedang mencari bisnis franchise minuman kekinian ala korea Kopi Chuseyo dimana Anda akan mendapat bimbingan bisnis dari 0, silahkan hubungi sekarang atau kunjungi blog kami untuk mendapatkan wawasan seputar franchise kopi Korea dan lainnya!